PENGENALAN DASAR BAHASA DAN SASTRA LAMPUNG

Pengenalan dasar bahasa dan sastra Lampung - Setiap daerah pasti memiliki kebudayaan, salah satu budaya itu pastinya bahasa. Setiap daerah memiliki bahasa daerahnya masing-masing seperti Lampung memiliki aksara Lampung dan bukan Lampung saja yang mempunyai aksara didaerah lain juga ada yang mempuyai aksara seperti dilampung ini. Disini kita akan belajar pengenalan bahasa dan sastra Lampung yaitu aksara. Bagaimana bentuknya bagaimana bunyinya dan apa saja yang membantu aksara ini bisa digunakan dan dimengerti oleh semua orang.

 

Pengenalan dasar bahasa dan sastra Lampung

Bahasa Lampung merupakan salah satu bahasa daerah yang ada dinegeri kita. Bahasa daerah yang lain adalah bahasa Jawa, Padang, Bali, dan bahasa Lampung. Namun demikian, tidak setiap bahasa daerah memiliki aksara. Beberapa yang memiliki aksara sendiri, yaitu bahasa Jawa, bahasa Bali, dan bahasa Lampung.
Aksara Lampung dinamakan Had Lampung. Had itu terdiri atas kelabai surat dan anak surat. Kelabai surat adalah huruf-huruf utama, sedangkan anak surat adalah tanda bunyi. Selain itu, aksara lampung juga memiliki tanda baca.

Kelabai surat ada 20, yaitu ka, ga, nga, pa, ba, ma, ta, da, na, ca, ja, nya, ya, a, la, ra, sa, wa, ha, gra. Contoh bacaan kelabai surat pada gambar dibawah.


Dilingkungan dialek Api (Khususnya Pesisir - Pemanggilan) hampir semua kosa kata yang memakai had /ra/kita baca /kha/. Oleh sebab itu, dalam dialek Api had /ra/ dan had /gra/ menjadi /kha/. Di dalam had Lampung tidak dikenal had z dan had f. 

untuk menggantikan had z digunakan had /sa/ atau bisa digunakan aksara latin atau aksara arab. Sedangkan untuk mengganti had f digunakan had /pa/ atau bisa digunakan aksara latin atau aksara arab. 

Selain itu aksara Lampung tidak mengenal huruf besar atau kapital dan angka. Jadi huruf besar. Jadi huruf besar dan atau huruf kecil ditulis sama. Sedangkan unruk menulis angka, bisa kita gunakan angka arab atau angka yang biasa kita pakai, seperti 1, 2, 3, dan seterusnya.

Kosa kata dan Kata Jadian

Sama halnya dengan bahasa Indonesia, di dalam bahasa Lampungpun dikenal kata dasar dan kata jadian. Coba kalian perhatikan bentuk cawa (bicara/kata) dengan bentuk nyawako (membicarakan /mengatakan). Jika bentuk cawa dibandingkan dengan bentuk nyawako, ternyata ada perbedaannya. Perbedaannya adalah bahwa bentuk cawa tidak memiliki bentuk yang lebih kecil lagi, sedangkan bentuk nyawako terdiri dari satuan nya-wa-ko atau cawa yang diberi awalan nya- dan akhiran –ko. Kata yang belum mengalami perubahan dari bentuk aslinya dinamakan kata dasar. Kata yang sudah mengalami perubahan dari bentuk aslinya disebut kata jadian.   
Contoh kata dasar dan penggunaannya pada gambar.



Gambar diatas adalah gambar 'Kata Dasar Dan Kata Jadian Dalam Bahasa Lampung'



Gambar diatas adalah gambar 'Penggunaan Kata Dasar Dalam Kalimat'


Gambar diatas adalah gambar 'Penggunaan Kata Jadian Dalam Kalimat'

Anak Surat dan Anak Huruf

Aksara Lampung memakai anak huruf atau anak surat. Anak surat terdiri dari tanda bunyi dan tanda baca. Tanda bunyi tersebut ada yang terletak di atas huruf, dibawah huruf, dan di belakang huruf. Dengan tanda bunyi tersebut, kelabai surat atau ibu surat berubah bunyinya. Artinya, tanda bunyi dalam aksara Lampung berfungsi untuk mengubah bunyi kelabai surat. Macam-macam tanda bunyi (anak surat atau anak huruf). Contoh pada gambar:



Gambar diatas adalah gambar 'Tanda Bunyi Yang Terletak Di Atas Huruf'



Gambar diatas adalah gambar 'Tanda Bunyi Yang Terletak Di Bawah Huruf'


Gambar diatas adalah gambar 'Tanda Bunyi Yang Terletak Di Belakang Huruf'

Penjelasan diatas dapat diketahui bahwa aksara Lampung mempunyai 20 kelabai surat dan anak surat atau tanda bunyi. Dari pembahasan diatas ditujukan kepada pembaca supaya dapat memahami dan mengerti membaca aksara Lampung, menulis aksara lampung, dan mengerti tanda-tanda bunyi aksara Lampung itu sendiri.

Semoga bermanfaat dan dapat membantu dalam tugas atau pekerjaan anda. sekian
Terima kasih :)
Previous
Next Post »

Ads Inside Post