Pemeriksaan Faal Hemostasis



Pemeriksaan Faal Hemostasis - Hemostasis merupakan peristiwa penghentian  perdarahan akibat  putusnya atau robeknya pembuluh darah, sedangkan trombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah  (koagulasi) dan melibatkan  pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan, bagaimana pemeriksaannya ?


Pemeriksaan Faal Hemostasis

Kelainan pada perdarahan dapat terletak di :

1.   Vaskulair
     Waktu perdarahan
     Rumple lead test
2.   Trombosit
     Hitung trombosit
     Retraksi bekuan

3.   Koagulasi
     Jalur ekstrinsik       : PPT/ PT
     Jalur intrinsic         : APTT
     Jalur umum            : TT

APTT (Activated Partial Thromboplastin Time)


Masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated partial thromboplastin time, APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor Hagemen), pre-kalikrein, kininogen, faktor XI (plasma tromboplastin antecendent, PTA), faktor IX (factor Christmas), faktor VIII (antihemophilic factor, AHF), faktor X (faktor Stuart), faktor V (proakselerin), faktor II (protrombin) dan faktor I(fibrinogen). Tes ini untuk monitoring terapi heparin atau adanya circulating anticoagulant. APTT memanjang karena defisiensi faktor koagulasi instrinsik dan bersama jika kadarnya <> 7 detik dari nilai normal, maka hasil pemeriksaan itu dianggap abnormal.

APTT memanjang dijumpai pada :
1. Defisiensi bawaan
    Jika PPT normal kemungkinan kekurangan :
    Faktor VIII
    Faktor IX
    Faktor XI
    Faktor XII
    Jika faktor-faktor koagulasi tersebut normal, kemungkinan kekurangan HMW kininogen (Fitzgerald factor)
    Defisiensi vitamin K, defisiensi protrombin, hipofibrinogenemia.

2. Defisiensi didapat dan kondisi abnormal seperti :
    Penyakit hati (sirosis hati)
    Leukemia (mielositik, monositik)
    Penyakit von Willebrand (hemophilia vaskular)
    Malaria
    Koagulopati konsumtif, seperti pada disseminated intravascular coagulation (DIC)
    Circulating anticoagulant (antiprothrombinase atau circulating anticoagulant terhadap suatu faktor koagulasi)
    Selama terapi antikoagulan oral atau heparin


Penetapan

Pemeriksaan APTT dapat dilakukan dengan cara manual (visual) atau dengan alat otomatis (koagulometer), yang menggunakan metode foto-optik dan elektro-mekanik. Teknik manual memiliki bias individu yang sangat besar sehingga tidak dianjurkan lagi. Tetapi pada keadaan dimana kadar fibrinogen sangat rendah dan tidak dapat dideteksi dengan alat otomatis, metode ini masih dapat digunakan. Metode otomatis dapat memeriksa sampel dalam jumlah besar dengan cepat dan teliti.

Prinsip dari uji APTT adalah menginkubasikan plasma sitrat yang mengandung semua faktor koagulasi intrinsik kecuali kalsium dan trombosit dengan tromboplastin parsial (fosfolipid) dengan bahan pengaktif (mis. kaolin, ellagic acid, mikronized silica atau celite koloidal). Setelah ditambah kalsium maka akan terjadi bekuan fibrin. Waktu koagulasi dicatat sebagai APTT.

Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah vena dengan antikoagulan trisodium sitrat 3.2% (0.109M) dengan perbandingan 9:1. Gunakan tabung plastik atau gelas yang dilapisi silikon. Sampel dipusingkan selama 15 menit dengan kecepatan 2.500 g. Plasma dipisahkan dalam tabung plastik tahan 4 jam pada suhu 20±5oC. Jika dalam terapi heparin, plasma masih stabil dalam 2 jam pada suhu 20±5oC kalau sampling dengan antikoagulan citrate dan 4 jam pada suhu 20±5oC kalau sampling dengan tabung CTAD.


Nilai Rujukan

Nilai normal uji APTT adalah 20 – 35 detik, namun hasil ini bisa bervariasi untuk tiap laboratorium tergantung pada peralatan dan reagen yang digunakan.

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
    Pembekuan sampel darah,
    Sampel darah hemolisis atau berbusa akibat dikocok-kocok,
    Pengambilan sampel darah pada intravena-lines (mis. pada infus heparin).

Tromboplastin parsial adalah fosfolipid yang berfungsi sebagai pengganti platelet factor 3 (PF3), dapat berasal dari manusia, tumbuhan dan hewan, dengan aktivator seperti kaolin, ellagic acid, micronized silica atau celite. Reagen komersil yang dipakai misalnya CK Prest 2 yang berasal dari jaringan otak kelinci dengan kaolin sebagai aktivator. Reagen Patrhrombin SL menggunakan fosfolipid dari tumbuhan dengan aktivator micronized silica.

Pemeriksaan APTT

Tujuan Pemeriksaan:
Untuk mencari adanya kekurangan faktor-faktor pembekuan pada jalan intrinsik, yaitu meliputi F XII, F XI, F X, F IX, F VIII, F V, F II, dan F I.

Prinsip Pemeriksaan:
APTT test adalah test waktu pembekuan plasma setelah penambahan reagen APTT. Dengan diikuti oleh waktu aktivasi yang dilakukan dengan penambahan kalsium klorida. Defisiensi = 40% Faktor VIII, IX, XI, dan XIIakan menghasilkan APTT yang memanjang. Heparin yang diberikan dan anti trombin III juga akan memberikan hasil APTT yang memanjang.
Alat-alat:
1. Tabung reaksi
2. Ose
3. Waterbath
4. Stopwatch
5. Mikropipet 100ml
6. Sentrifuge

Bahan:
1. CaCl2 0,025 M
2. Reagen APTT (dari Biopool)
3. Natrium Sitrat 3,8%

Membuat Sampel

a. Keadaan tabung sentrifuge dimasukkan 0,5 ml larutan natrium sitrat 3,8%.
b. Lakukan funksi vena dan masukkan ke dalam tabung sentrifuge tadi 4,5 ml darah, campur baik-baik (1 bagian Na-sitrat: 9 bagian darah).
c. Pusinglah selama 20 menit pada kecepatan 2000-3000 rpm.
d. Pisahkan plasma dari sel-sel darah dan segera lakukan pemeriksaan, jika tidak simpanlah pada suhu rendah.
e.Pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan darah.

Pemeriksaan Masa APTT

Cara Kerja:
1. Hangatlah terlebih dahulu APTT-P pada suhu 370C campur sampai homogen.
2. Hangatkan terlebih dahulu 0,1 ml plasma test pada suhu 370C selama 2 menit.
3. Tambahkan cepat dengan 0,1 ml APTT-P yang telah dihangatkan ke plasma dan atur waktunya.
4. Inkubasi tepat 5 menit pada suhu 370C.
5. Tambahkan 0,1 ml 0,025 M Calsium Chlorida hangatkan pada duhu 370C.
6. Catat waktu pada saat terjadi pembekuan benang fibrin.
7. Lakukan pemeriksaan ganda
8. Laporkan hasil sebagai APTT time dalam detik.


Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan waktu terbentuknya pembekuan waktu pada kedua pemeriksaan yang dilakukan pada masing-masing test yaitu, plasma test dan plasma kontrol. Perbedaan antara kedua pemeriksaan itu harus tidak lebih dari 5% (pengulangan sangat perlu) pelaporan hasil APTT time dalam detik pada batas normal. Batas nilai normal perlu dilaporkan juga.
Control plasma digunakan untuk menjamin segala variabel test yang mungkin saja terjadi, seperti suhu reagen, peralatan, pipet, dll. Ini sangat diperlukan dan nilai kontrol ini tidak perlu dilaporkan pada hasil pasien.


Hasil yang diharapkan

Hasil normal yang dibuat biopool APTT adalah kira-kira 28-34 detik. Bagaimanapun hasil setiap laboratorium harus dapat menetapkan/membuat batas normal sendiri dengan menggunakan reagen,peralatan,tekhnikyang biasa digunakan di laboratorium tersebut sebuah batas normal harus dibuat yang mana didapat dari suatu individu dalam sebuah populasi yang dapat mewakili yang telah dilakukan selama dilaboratorium.sebuah batas normal baru harus dibuat dengan berbagai alat,tekhnik pengumpulan darah ,antikoagulan dan pergantian berbagai reagen.

Quality Control

Biopool normal dan abnormal koagulan plasma control harus dilakukan test dengan perbandingan menggunakan plasma pasien.ini untuk menjamin bahwa test tersebut menunjukan satu normal dan satu lesi yang abnormal yang terjadi sekurang-kurangnya tipa kesatuan waktu dan sebuah minuman untuk salah satunya per 20 sampel pasien.
Sebuah rentang kontrol haru didapatkan  dari laboratorium untuk menetapkan sebuah variasi yang menetapkan sebuah variasi yang mengikutinya dari hari ke hari untuk menunjukan tiap kontrol plasma.


Pembatasan

Perhatian khusus perlu dilakukan untuk meminimalisir variasi yang mungkin saja terjadi dengan memperhatikan faktor yang terpenting.
A.Pengumpulan specimen hindari :
    1.menggunakan gelas kaca/kaca,hanyadigunakan plastik
    2.keterlambatanpencampuran darah dengan koagulan
    3.hemolisis atau lipemic pada sample.
    4.kontaminasi dengan jaringan tromboplastin
    5.penambahan jumlah antikoagulan dengan arah.

B.Tekhnik Laboratorium
     1.lakukan test pada suhu 370 C
     2.gunakan aquabidest steril
     3.optimum pada PH 7,0-7,5,

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated partial thromboplastin time, APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor Hagemen), pre-kalikrein, kininogen, faktor XI (plasma tromboplastin antecendent, PTA), faktor IX (factor Christmas), faktor VIII (antihemophilic factor, AHF), faktor X (faktor Stuart), faktor V (proakselerin), faktor II (protrombin) dan faktor I(fibrinogen).
Pemeriksaan APTT dapat dilakukan dengan cara manual (visual) atau dengan alat otomatis (koagulometer), yang menggunakan metode foto-optik dan elektro-mekanik.

Hasil normal yang dibuat biopool APTT adalah kira-kira 28-34 detik.
Semoga bermanfaat dan dapat membantu dalam tugas atau pekerjaan anda. sekian

Terima kasih :)
Previous
Next Post »

Ads Inside Post