Sinonim dan Kesinoniman - Dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi berlainan bentuk luarnya, disebut sinonim. Jika terdapat istilah yang sinonim, makna perlu diadakan seleksi berdasarkan ketiga golongan istilah yang berikut.
a. Istilah yang diutamakan, yakni istilah yang pemakaiannya dianjurkan sebagai istilah baku.
Misalnya :
gulma lebih baik daripada tumbuhan pengganggu
hutan bakau (mangrove forest) lebih baik daripada hutan payau
mikro-(micro) --dalam hal tertentu-- lebih baik daripada renik
partikel (particle) lebih baik daripada bagian kecil
b. Istilah yang diizinkan, yakni istilah yang diakui di samping istilah yang diutamakan.
Misalnya :
c. Istilah yang dijauhkan, yakni sinonim istilah yang menyalahi asas penamaan dan pengistilahan. Oleh karena itu, perlu ditinggalkan.
Misalnya :
zat lemas harus diganti dengan nitrogen
saran diri harus diganti dengan autosugesti
ilmu pisah harus diganti dengan ilmu kimia
ilmu pasti harus diganti dengan matematika
Sinonim asing yang benar-benar sama diterjemahkan dengan satu istilah Indonesia.
Misalnya :
average, mean rata-rata'
agrounding, eathing pengetahanan
Sinonim asing yang hampir bersamaan sedapat-dapatnya diterimakan dengan istilah yang berlainan.
Misalnya :
axiom aksioma
law hukum
postulate postulat
rule kaidah
Homonim dan Kehomoniman - Homonin ialah bentuk (istilah) yang sama ejaan atau lafalnya, tetapi yang mengungkapkan makna yang berbeda karena berasal dari asal yang berlainan.
Ada dua jenis homonim, yaitu 'homograf' dan 'homofon'.
a. Homograf
Homograf ialah bentuk istilah yang sama ejaanya, tetapi mungkin lain lafalnya.
Misalnya :
pedologi < paedo dengan pedologi < pedon
('ilmu tentang hidup dan perkembangan anak') ('ilmu tentang tanah')
teras('inti') dengan teras ('bagian rumah')
b. Homofon
Homofon ialah bentuk sama lafalnya, tetapi berlainan ejaannya.
Misalnya :
bank dengan bang
massa dengan masa
sansi dengan sangsi
Hiponim dan Kehiponiman - Hiponim ialah bentuk yang maknanya terangkum oleh bentuk superordinatnya yang mempunyai makna yang lebih luas. Kata mawar, melati, cempaka, misalnya, masing-masing disebut hiponim terhadap kata bunga yang menjadi superordinatnya.
Didalam terjemahan, istilah superordinat pada umumnya tidak disalin dengan salah satu hiponimnya, kecuali jika dalam bahasa Indonesia tidak terdapat istilah superordinatnya. Kata poultry, misalnya, diterjemahkan dengan unggas, dan tidak dengan ayam atau bebek.
Jika tidak ada pasangan istilah superordinatnya dalam bahasa Indonesia, maka konteks situasi atau ikatan kalimat suatu superordinat asing akan menentukan hiponim Indonesia mana yang harus dipilih.
kata rice, misalnya, dapat diterjemahkan dengan padi, gabah, beras, atau nasi, bergantung pada konteksnya.
Kepoliseman - Kepoliseman ialah gejala keanekaan makna yang dimiliki oleh bentuk (istilah).
Kepoliseman itu timbul karena pergeseran oleh makna atau tafsiran yang berbeda.
Misalnya, kepala (jawatan), kepala (orang), kepala (sarung).
Bentuk asing yang sifatnya polisem harus diterjemahkan sesuai dengan arti dalam konteksnya. Karena medan makna yang berbeda, suatu kata asing tidak selalu berpadanan dengan kata Indonesia yang sama.
Misalnya :
a. (cushion) head topi (tiang-pancang)
head (gate) (pintu air) atas
(nuclear) head hulu (nuklir)
(velocity) head tinggi (tenaga kecepatan)
b. (detonating) fuse sumbu (ledak)
fuse sekering
to fuse melebur, berpadu
Demikianlah pengertian Sinonim dan Kesinoniman, Homonim dan Kehomoniman, Hiponim dan Kehiponiman, Kepoliseman serta contohnya.
Semoga bermanfaat dan dapat membantu dalam tugas atau pekerjaan anda. sekian
Terima kasih :)
Terima kasih :)
ConversionConversion EmoticonEmoticon