Proses BOOTING


Proses BOOTING - Booting adalah suatu proses yang terjadi saat seseorang menyalakan suatu komputer, booting berlangsung bisa dengan cepat atau lambat dikarenakan spek komputernya dan windowsnya. Bagaimana prosesnya ?


Proses BOOTING

    Berikut ini urutan proses booting komputer :
a. Setelah dinyalakan atau diaktifkan, semua register prosesor di setting kosong  dan prosesor di setting reset.

b. Address 0xFFFF di-load di segmen kode (code segment) dan instruksi yang terdapat pada
alamat address 0xFFFF tersebut dijalankan.

c. Saat terjadi proses booting secara umum program BIOS (Basic Input Output System),
yaitu sebuah software dasar, terpanggil.

d. BIOS akan melakukan cek terhadap semua error dalam memory, device-device yang terpasang/
tersambung pada komputer seperti port-port serial dan lain-lain.  Proses ini disebut dengan POST (Power-On Self Test).

e. Setelah mengecek sistem tersebut selesai, BIOS akan mencari sistem operasi, memuatnya di memori  dan mengeksekusinya.

f. Dengan merubah setup BIOS dapat menentukan agar BIOS mencari sistem operasi ke dalam floppy disk, hard disk, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kita inginkan.

BIOS sebenarnya tidak memuat sistem operasi secara lengkap tetapi hanya memuat satu bagian dari
kode yang ada di sektor pertama (first sector disebut boot sector) pada media disk yang telah ditentukan.
Fragmen kode yang harus berada pada boot sector disebut sebagai boot-strap loader. BIOS akan memuat boot-strap loader
tersebut ke dalam memori diawali pada alamat 0x7C00, kemudian menjalankan boot-strap loader, selanjutnya boot-strap
loader memuat Sistem Operasi dan melakukan setting yang diperlukan agar Sistem Operasi dapat berjalan.
Rangkaian proses inilah yang dinamakan dengan booting.

Jenis-jenis Booting

Berdasarkan prosesnya, dikenal beberapa jenis booting, yaitu:
a.cold boot
Boot yang terjadi saat komputer dari keadaan mati, kebalikan dari warm boot.

b.warm boot
Boot yang terjadi saat komputer dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak.
Tujuannya mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm boot ini biasanya terjadi
disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem.

c.soft boot
Boot yang dikendalikan melalui sistem.

d.hard boot
Boot yang diakukan dengan cara dipaksa.

e.reboot
Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. Reboot dilakukan oleh beberapa hal antara lain sistem
tidak bereaksi dalam beberapa lama atau terjadi perubahan setting dari sistem.

       
Kegagalan pada Proses Booting

Kadang sebuah unit komputer tidak bisa atau gagal melakukan proses booting.
Hal ini disebabkan komputer tidak menemukan file IO.SYS dan MSDOS>SYS. Jika ini terjadi maka layar monitor akan muncul pesan Non-System Disk or Disk Error, Replace and Strike Any Key When Ready.
Bisa juga muncul pesan Disk Boot Failure , Insert System Disk and Press Enter. Selain hal di atas,
kegagalan proses booting juga bisa disebabkan tidak terdapat file COMMAND.COM di komputer.
Jika hal ni terjadi pesan yang tampil di layar monitor adalah Bad or Missing Command Interpreter.
Pesan tersebut juga akan muncul ketika terjadi kesalahan versi pengkopian  file COMMAND.COM.

Untuk mengatasi kegagalan proses booting, dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut :

1.Siapkan disket atau CD-bootable yang pernah dibuat.
2.Nyalakan komputer kemudian masuk ke BIOS. Ubahlah boot-squence-nya sesuai dengan media yang akan dipakai pertama kali untuk proses booting. Untuk melakukan hal ini anda bisa menggunakan CD-ROM atau floppy drive.
3. Simpan setting an tersebut dengan cara menekan tombol F10 atau Save and Exit.
4.Tunggu sampai sistem mengeluarkan prompt A yaitu: A:/
5.   Setelah muncul prompt A, ketik perintah berikut ini. A:/fdisk_mbr  (ENTER)
6.  Kemudian ketik seperti di bawah ini. A:/sys C:   (ENTER)
7.Tunggu beberapa saat sampai proses selesai dan layar monitor menampilkan
pesan berikut:  "system Tranfer"
8.Lakukanlah booting ulang komputer anda dan ubahlah kembali boot squence-nya ke harddisk atau simpan setting-an tersebut dan keluarlah dari BIOS. Selanjutnya proses booting akan berjalan normal kembali.

Proses start up booting Windows dapat diuraikan sebagai berikut :

1.    MBR (Master Boot Record) adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector pertama hardisk, MBR kemudian me-load suatu program bernama NTLDR ke dalam memori.

2.    NTLDR kemudian memindahkan komputer ke “flat memory model” (bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian membaca file BOOT.INI.

3.    Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.

4.    Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke NTLDR.

5.    NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel” Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR passes control of the boot process to the kernel and to another file named HAL.DLL. HAL.DLL controls Windows’ famous hardware abstraction layer (HAL)

6.    NTOSKRNL kemudia menangani proses boot selanjutnya. Langkah pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file yang dibutuhkan untuk membuat “core” sistem operasi windows xp.

7.    Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default profile.

8.    Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “Welcome To Windows XP boot screen”.

9.    Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “login screen”.

Semoga bermanfaat dan dapat membantu dalam tugas atau pekerjaan anda. sekian
Terima kasih :)
Previous
Next Post »

Ads Inside Post